PEMIMPI TO BE PEMIMPI (N)





Mimpi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti sesuatu yang dialami pada saat tidur atau angan-angan. Sedangkan pemimpi adalah orang yang suka berkhayal. Mimpi merupakan hal yang wajar dialami oleh seorang manusia. Sebab-sebab terjadinya mimpi ada berbagai macam, seperti memikirkan sesuatu atas kehendak sendiri maupun alam mimpi yang secara di luar kesadaran masuk saat tidur. Mimpi juga bisa disebut sebagai angan-angan atau cita-cita yang secara sadar bisa diusahakan untuk diwujudkan, bukan hanya alam dibawah kesadaran.

Pemimpi merupakan orang yang suka berkhayal akan sesuatu, apapun itu yang bersifat imajinatif. Dengan memandang langit, berayun bersama angin, dan seakan-akan terbang menembus batas waktu hingga ke lapisan langit, merupakan hal yang kita impikan dan kita wujudkan dengan daya khayal. Biasanya berujung pada kesenangan pribadi yang kita ciptakan sendiri, sambil tersenyum manis dan bahkan tertawa sambil mengangan ke angkasa. Hal yang sangat kita impi-impikan. Sangat anggun laksana dunia milik sendiri. Hingga tak terdengar suara asing lainnya yang memanggil. Oh tidak! Itu terlalu berlebihan, terlena dengan suasana bayang-bayang mengangkasa, penuh daya imajinasi hingga lupa diri, dan tanpa bergerak. Stop!.

Bermimpi atau memimpikan sesuatu memang menjadi hal yang sering dilakukan ketika tidak ada kerjaan dan ingin menggapai sesuatu dengan cepat. Tapi boleh kah? Ya, tentu boleh. Tapi coba khayalkan sesuatu yang positif dan berguna, misal masa depan negara atau pembangunan Indonesia. Muka lo Jauh?!. Eits, ternyata enggak berlebihan lho mengubah kebiasaan mengkhayal yang sering kita lakukan dengan sebuah rencana untuk masa depan yang kita wujudkan. Voila,seorang konseptor pun terlahir. Dari mana lahir seorang yang penuh dengan ide dan gagasan, apabila bukan dari dasar seorang pengkhayal. Coba bayangkan bagaimana Indonesia di tahun depan, lalu aku ada dimana dan sudah merencanakan sesuatu ataukah belum. Lalu, aku terbayang aku akan menjadi seorang ahli kesehatan masyarakat yang akan membangun Indonesia sehat dan mengurangi kekurangan gizi pada bayi dan balita sehingga Indonesiaku bisa memproduksi generasi penerus bangsa yang sangat berkualitas dan tidak ada lagi permasalahan gizi di seluruh negeri ini. Lalu apa yang akan aku rencanakan, sementara aku masih belajar untuk mencapai hal tersebut. Aku pun mulai mengkhayal ke angkasa dan mulai membayang-bayang Indonesia ada ditanganku, seorang pengkhayal.

Bermimpi sangat baik bagi kita untuk merencanakan masa depan. Namun, setelah sampai ke bayang-bayang angkasa coba tuliskan mimpi-mimpi tersebut. Tulisan tersebut yang akan menjadi pengingat kita bahwa kita punya visi misi besar yang perlu kita wujudkan. Tuliskan mimpi-mimpi itu sebanyak-banyaknya dan perlahan-lahan berusaha untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu. Pernah ingat kata seorang dosen bahwa bermimpilah setinggi-tinggi nya, tidak apa-apa terlalu tinggi, jika tidak terwujud maka akan terwujud mimpi dibawahnya dan bermimpilah sebanyak-banyak. Contohnya adalah ketika bermimpi ingin pergi ke suatu kota di Indonesia maka bermimpilah untuk keliling dunia, maka jika mimpi tersebut tidak terwujud maka akan membuka mimpi untuk keliling Indonesia. Dengan mimpi yang tinggi, maka kita akan berusaha menggapai lingkup terbesar lebih dahulu, namun apabila mimpi kita dalam lingkup kecil maka usaha yang akan kita capai untuk mewujudkannya merupakan usaha yang kecil. Sementara jika kita bermimpi hal-hal yang besar maka usaha untuk mencapainya dengan menggunakan energi yang besar. Itulah kenapa bermimpilah setinggi-tingginya, karena apabila kamu jatuh maka kamu masih jatuh di lapisan bintang-bintang dan berusahalah lagi menggapai lapisan-lapisan langit tertinggi lainnya.

Menuliskan mimpi yang banyak adalah cara yang dilakukan untuk membantu mengingat hal-hal apa yang akan kita wujudkan. Ingat, manusia memiliki kemampuan daya ingat yang sangat lemah dan tidak pernah memiliki rasa kepuasaan. Sehingga coba mulai tuliskan 100 mimpi terlebih dahulu pada lembaran kertas. Mungkin disaat pertama, kamu akan bingung mimpi apa yang ingin kita capai. Namun, pikirkanlah sambil mengalir dengan tinta pulpen, bahkan selembar kertas pun akan kurang mewadahi mimpi-mimpi kita dan bahkan 100 mimpi masih kurang, karena masih ada 101,102,103,hingga seterusnya yang kita impiankan. Bahkan, setelah selesai menuliskan ke 100 mimpi-mimpi, lalu beberapa hari kemudian rasanya ingin menambah mimpi-mimpi lainnya di kertas tersebut. Seperti yang aku alami, hehe. Tapi 100 mimpi tersebut belum bertambah kok, karena aku ingin mewujudkan apa yang telah tertulis terlebih dahulu, sehingga bisa fokus dan tidak terlena ingin ini ingin itu banyak sekali (sambil nyanyi lagu Doraemon). Coba terlebih dahulu menulis 100 mimpi yang akan diwujudkan dan tempel kertas tersebut di dinding kamar tidur kita. Hal itu yang akan menjadi pengingat kita untuk berusaha menggapainya setiap kali membaca ulang mimpi-mimpi tersebut. Coba tuliskan dari mimpi-mimpi kecil hingga mimpi-mimpi besar yang akan kita wujudkan. Baca mimpi-mimpi yang bisa kita upayakan di waktu sekarang, diwaktu nanti, maupun waktu sekarang yang akan berdampak pada masa depan nanti. Jika sudah ada yang terwujud, maka coretlah mimpi-mimpi yang dituliskan tersebut. Nah, disitulah letak motivasi kita dalam mewujudkannya.

Aku belajar dari dunia khayal ku bahwa mimpi yang aku bangun dapat diwujudkan menjadi sebuah kreatifitas imajinasi untuk membangun sebuah gagasan baru dan mengkonsep suatu hal. Mencoba menuliskan ke-100 mimpi-mimpiku dan berusaha mewujudkan. Tulisan yang menempel di dinding kamar itulah yang masih melekat dalam ingatanku. Biarkan dinding kamar menjadi raga dalam mengingatkanku bahwa ada 100 hal kebaikan yang aku impiankan untuk aku lakukan.

Menjadi pemimpi itu boleh, tidak ada batas ruang dan waktu. Menjadi pemimpi merupakan sebuah  kebebasan. Bermimpilah yang banyak, bermimpilah setingginya dan bermimpilah tentang kebaikan. Pelan-pelan berusaha menggapai lapisan-lapisan langit diangkasa. Semoga mimpi-mimpi tersebut dapat melahirkan seorang pemimpi(n) dan semoga kita termasuk didalam orang-orang yang melompat lebih tinggi untuk menggapai mimpi-mimpi tersebut. Menjadi pemimpi(n) yang terlahir dari kebaikan-kebaikan mimpi dan pemimpi(n) yang tetap kembali ke akar rumput setelah mengangkasa untuk mendorong mewujudkan cita-cita rakyat bersama. Sehingga mimpi-mimpi yang hanya tertulis di lembaran kertas usang dan menempel pada dinding kamar yang rapuh merupakan mimpi dari kamar seorang pemimpi(n) di masa depan yang membawa kebermanfaatan yang meluas. Semoga kita diantara para pemimpi yang menjadi pemimpi(n) bukan pemimpi yang hanya terbangun dari tempat tidur dan mengatakan ini semua hanya mimpi dan tidur kembali.

Sumber gambar:http://cdn3.oceg.org/wp-content/uploads/up-image.jpg?x51960


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JIKA AKU MENJADI IBU RT MANGKUPALAS

MENGGALI POTENSI DALAM PEMBERDAYAAN

Pelepasan Siswa Angkatan 57 SMANSA Samarinda Tahun 2013