Edisi Agustusan : Gerakan Sosial untuk Membangun Indonesia Sehat, antara Mimpi atau Bisa Realisasi ?
Gerakan Sosial untuk Membangun Indonesia Sehat,
antara Mimpi atau Bisa Realisasi ?
Membangun Indonesia merupakan mimpi besar para generasi penerus bangsa. Mimpi Indonesia yang berdikari dengan kesehatan, rakyat makmur dan sejahtera.
Tanah air ini tidak terlepas dengan kehadiran pemuda penggeraknya. Sumber daya manusia yang mumpuni menjadi modal negara ini untuk maju dan bangkit dari keterpurukan.
Gerakan-gerakan sosial kemasyarakatan banyak terlahir dari orang-orang yang peduli akan negaranya. Gerakan-gerakan pengabdian menyasar desa-desa hingga ke wilayah terpencil Indonesia. Semua orang saling bahu-membahu membantu sesama saudara se- tanah air yang menjadi dasar untuk membantu mewujudkan kesejahteraan.
Indonesia Sehat bukanlah sebuah angan-angan belaka, apabila saya, kamu, dan kita dapat mewujudkannya mulai dari masa kini hingga masa depan. Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk membangunnya?. Bolehkah kita bermimpi ?. Tentu boleh, tapi jangan lupa untuk bangun dan berusaha mewujudkan mimpi-mimpi tersebut. Saya punya mimpi untuk membangun Indonesia dengan menyehatkan generasi bangsa ini dengan ilmu yang saya dapatkan. Mungkin kita bisa bersama-sama membangunnya dari sekarang. Tentu tidak hanya dengan rajin duduk manis datang ke bangku kuliah. Kita dapat melakukannya dari sekarang, misalnya mari buat sesuatu gerakan sosial dengan cita-cita perubahan kesehatan.
Saya bukanlah seseorang yang ahli ataupun sangat berpengalaman dalam membuat suatu gerakan sosial, yang saya tahu saya hanya ingin bermanfaat bagi orang lain. Bermanfaat dengan cara yang dapat saya lakukan. Salah satunya mengikuti gerakan sosial kemasyarakatan di kampus. Bagi teman-teman yang baru masuk dunia kampus, mungkin masih bingung seberapa pentingnya arti organisasi itu. Bagi saya organisasi membuat saya menempatkan diri agar bisa memanfaatkan waktu saya untuk bermanfaat bagi orang lain.
Melalui organisasi kita dapat belajar banyak hal, salah satunya yaitu belajar membantu orang lain dalam gerakan sosial yang kita ikuti. Banyak sekali gerakan sosial dibangun dengan berbagai macam fokusan, diantaranya kesehatan. Kesehatan menjadi hal yang selalu mendapat perhatian untuk dijadikan prioritas. Dampak dari kesehatan yang buruk dapat menyebabkan hilangnya produktivitas suatu negara serta kematian. Namun, karena keterbatasan suatu negara jugalah yang menyebabkan belum semua akses kesehatan dapat ter-cover oleh pemerintah. Sehingga orang-orang yang bergerak dibidang sosial seringkali menjadikan kesehatan sebagai prioritas dalam suatu gerakan sosial yang mereka buat dan menjadi perpanjangan tangan untuk membantu masyarakat yang mengalami keterbatasan atau membutuhkan bantuan kesehatan.
Dengan label gerakan sosial, mungkin banyak dari pegiat gerakan ini yang menempatkan dirinya sebagai relawan yang rela tidak dibayar. Pun saya dan teman-teman yang mengikuti gerakan sosial tidak pernah terlintas uang bayaran. Bagi kami, dengan melihat orang lain terbantu, sudah merupakan bayaran yang impas. Sama halnya dengan para relawan di gerakan-gerakan sosial di luar sana yang membantu orang-orang yang mengalami kesulitan akses kesehatan. Saya yakin niat mereka tidak lain untuk membantu sesama tanpa memikirkan keselamatan mereka ataupun resiko yang mereka terima ketika bertugas di daerah-daerah krisis dan daerah perang.
Bayangkan, jika ada satu pemuda yang membuat gerakan sosial dengan tujuan untuk menolong sesama. Lalu ia mengajak dan menularkannya pada orang-orang di sekitarnya, kemudian bertambah hingga ada 100 pemuda yang datang dengan visi misi yang sama dan bertujuan untuk membangun Indonesia. Saya rasa mimpi saya membangun Indonesia Sehat melalui gerakan sosial, bisa jadi bukanlah angan-angan belaka. Namun, apakah kita adalah 1 dari 100 pemuda tersebut?.
Menularkan kebaikan untuk menggerakkan orang bukanlah hal yang mudah. Apabila tanpa kita awali dengan motivasi diri. Membangun Indonesia Sehat di masa ini merupakan tugas kita, namun apakah generasi selanjutnya akan peduli?. Sudah sebaiknya kita juga memikirkan masa depan yang akan diambil alih oleh generasi selanjutnya. Mari tingkatkan motivasi diri kita untuk terus belajar dan merawat cita-cita kita bersama demi Indonesia Jaya.
Mungkin ini adalah cita-cita kemerdekaan saya, yang dapat saya tuliskan. Semoga saya, kamu, dan kita dapat mewujudkannya sebagai agen kesehatan. Kesehatan merupakan tanggung jawab kita masing-masing, namun apabila ada kondisi dan situasi yang menyebabkan keterbatasan seseorang mendapatkan hak kesehatannya maka seharusnya marilah kita bersama-sama bergerak untuk membantu sesama. Bukan hanya menunggu pemerintah, namun kita perlu reaktif untuk bergerak dengan cara yang dapat kita lakukan. Ini adalah cita-cita saya. Bagaimana cita-cita mu?. Apapun cita-citamu itu semoga dapat membangun Indonesia lebih baik dari sekarang.
Mari membangun ruang-ruang diskusi dan siapa tahu kita bisa wujudkan dengan gerakan sosial untuk perubahan kesehatan Indonesia. Cukup tuangkan saja rasa kepedulian kita bersama untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Tugas kita adalah memulai, bergerak, dan terakhir melanjutkan untuk warisan masa depan. Kita dapat tua dan pergi meninggalkan dunia ini. Namun, bangsa kita akan selalu ada dengan pemuda-pemuda di masa depan. Maka kita seharusnya meninggalkan mimpi-mimpi masa muda kita dan merealisasikannya untuk kebermanfaatan bangsa dari masa kini hingga masa mendatang. Saya yakin cita-cita masyarakat Indonesia dapat sehat bisa kita wujudkan bersama walaupun bukan secara pure berasal dari program pemerintah, namun berasal dari adanya gerakan-gerakan sosial kecil yang selalu merawat kebaikan untuk kemaslahatan bersama dan untuk Indonesia.
Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia !
Mari Mengukir Solusi untuk Indonesia !
Salam Relawan Sosial !
Nb: Tulisan ini dibuat khusus untuk Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2018, namun karena belum adanya kesempatan untuk menuliskannya maka tulisan ini secara khusus dipublikasikan untuk menutup akhir bulan Agustus. Untuk selalu mengingatkan kita berapa Agustus lagi dapat kita realisasikan mimpi-mimpi itu.
Komentar
Posting Komentar