HIDDEN HUNGER, PROBLEMA ZAMAN MODERN ?
Hidden Hunger, penyakit atau keluhan orang zaman sekarang atau disebut dengan “kurang gizi”. Badannya gemuk tapi kurang gizi. Ada satu, atau dua, bahkan lebih zat gizi penting yang kurang dalam tubuh. Keluhan dan gejalanya mungkin spesifik, seringkali tidak nyata. Sekedar lesu saja, bisa jadi tubuh kekurangan satu atau lebih zat gizi esensial.
Terkadang kita merasa makanan yang masuk ke dalam tubuh kita sudah cukup memenuhi zat tubuh, karena orientasi kita pada saat memakan makanan adalah kenyang. Kenyang artinya cukup bahkan berlebih hingga tidak mengetahui kebutuhan yang seharusnya diperlukan oleh tubuh. Semua makanan baik untuk dikonsumsi akan tetapi jika dengan porsi yang berlebihan dan tidak sesuai kebutuhan tubuh maka akan menjadi suatu penyakit. Mungkin tidak langsung menunjukkan gejala ataupun tiba-tiba langsung menderita sakit. Tetapi semua itu terakumulasi didalam tubuh.
Sama halnya dengan kasus Hidden Hunger, kita memang merasa tidak merasa kelaparan. Tetapi tubuhlah yang merasa kekurangan akan zat gizi yang diperlukan guna metabolisme jaringan. Ada beberapa zat-zat gizi yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh sendiri dan zat-zat tersebutlah yang harus kita penuhi melalui makanan yang kita konsumsi.
Persoalan zaman sekarang adalah pola konsumsi yang salah, makanan cepat saji, menu dengan porsi karbohidrat yang banyak dan tidak diimbangi dengan serat serta zat-zat gizi lainnya. Belum lagi orang Indonesia yang selalu terbiasa mengonsumsi nasi dan mengesampingkan bahan pelengkap lainnya seperti sayur ataupun buah yang memliki gizi yang hanya diproduksi pada bahan makanan tersebut. Semua menu makanan yang kita makan setiap harinya perlu diimbangi dan sebaiknya dirubah setiap hari sesuai dengan komposisi zat gizi yang pas.
Persoalannya menu yang sehat itu mahal?. Untuk mempersiapkan menu yang sehat, nyatanya tidak harus mahal kita bisa memanfaatkan bahan makanan yang murah tetapi terpenuhi untuk karbohidrat, protein, mineral, dan zat-zat lainnya. Porsinya tidak harus banyak, yang penting adalah pas sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Satu contoh, sebuah keluarga yang kekurangan kalium karena tidak membiasakan makan buah. Sehingga mereka beresiko kekurangan kalium. Bila kurangnya tergolong berat, maka akan menganggu kerja jantung. Sehingga dikatakan menderita sakit jantung, padahal hanya kekurangan kalium. Obatnya adalah cukup makan pisang setiap hari. Dan untuk itu tak perlu meminum minuman elektrolit. Sebab, pisang kaya akan serat dan vitamin serta murah.
Komentar
Posting Komentar